Menguji Kandungan Nutrisi Pada Makanan

Abstrak

Makhluk hidup autotrof, seperti tumbuhan hijau, dapat menghasilkan makanannya sendiri, sedangkan hewan dan manusia tidak. Makanan yang dikonsumsi oleh makhluk hidup heterotrof harus dicerna dahulu. Ketika anda lapar, kemudian makan, makanan itu tidak langsung diubah menjadi energi. Setelah mengalami proses pencernaan, barulah zat makanan dapat diserap oleh tubuh dan diubah menjadi energi
Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Makanan yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, pertumbuhan, dan untuk menjaga kesehatan. Kita memerlukan makanan dalam jumlah tepat dan mengandung zat nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadaan tubuh di mana komposisi zat makanan tidak seimbang disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan maupun kelebihan satu atau lebih nutrien (zat makanan) esensial.
Mengingat pentingnya nutrisi bagi tubuh, kami melakukan pengamatan, yaitu menguji kandungan nutrisi dalam makanan. Dengan ini, kami bisa mengetahui kandungan nutrisi pada makanan. Jadi, kami bisa tahu semisal kekurangan suatu nutrisi harusnya mengkonsumsi apa untuk memenuhinya, dan kalau kelebihan nutrisi seharusnya mengurangi makanan apa.
Pengamatan kali ini sebagai tindakan nyata dari materi yang sudah kami pelajari. Ada kata bijak yang berbunyi “Practice make perfect”, karena itulah dengan mengamati kali ini kami bisa menyempurnakan materi yang sudah kami dapat.
Dari pengamatan yang kami lakukan, kami berhasil mengamati kandungan dari 10 jenis makanan yang berbeda. Yang kami amati kandungan nutrisinya antara lain adalah nasi, singkong, roti, keju, tempe, tahu, tepung, susu, air gula, dan telur. Walaupun dalam pengujian air gula membutuhkan waktu yang tidak sebentar, namun akhirnya kami berhasil menguji semuanya.

Bab 1
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Tubuh manusia memperoleh tenaga dan energi dari makanan. Makanan dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain menyediakan materi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki jaringan yang rusak.
Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh, makanan harus dipecahkan menjadi zat-zat makanan terlebih dahulu. Zat-zat makanan adalah substansi dalam makanan yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses-proses metabolisme. Makanan diubah menjadi nutrien melalui sistem pencernaan.
Sistem pencernaan memiliki tiga fungsi utama. Pertama, sistem pencernaan memecah makanan menjadi molekul yang dapat digunakan oleh tubuh. Kemudian, molekul tersebut diserap oleh tubuh ke dalam darah dan diangkut ke seluruh tubuh. Akhirnya, sisa-sisa pencernaan dikeluarkan dari tubuh.
Bisa dibayangkan kalau kita tidak makan dalam 3 hari saja, bagaimana keadaan kita. Betapa pentingnya makanan bagi kehidupan manusia. Tentunya ada sesuatu dari makanan yang sangat dibutuhkan manusia. Untuk mengetahui apakah itu, kami melakukan pengamatan terhadap 10 jenis makanan yang berbeda untuk mendapatkan jawabannya.

B. Perumusan Masalah

Kandungan nutrisi apa yang terdapat pada nasi, singkong, roti, keju, tempe, tahu, tepung, susu, air gula, dan telur?

C. Tujuan Pengamatan

Tujuan pengamatan kami adalah untuk mengetahui kandungan nutrisi pada makanan dan juga sebagai penyempurna materi yang sudah kami pelajari tentang zat-zat makanan. Dengan pengamatan ini, kami bisa menyaksikan dan mengetahui secara nyata bagaimana menguji kandungan nutrisi pada makanan.

D. Manfaat Pengamatan

Dengan pengamatan ini kami bisa menyimpulkan dan mengetahui nutrisi yang terkandung di dalam nasi, singkong, roti, keju, tempe, tahu, tepung, susu, air gula, dan telur. Sungguh dengan pengamatan ini, kami jadi mendapat gambaran nyata dari materi zat-zat makanan.

Bab 2
Telaah Pustaka

A. Zat-Zat Makanan

Zat-zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Makanan yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan sabagai sumber energi, pertumbuhan, dan menjaga kesehatan. Kita memerlukan makanan dalam jumlah tepat dan mengandung zat nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air.
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadaan tubuh di mana komposisi zat makanan tidak seimbang disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan maupun kelebihan satu atau lebih nutrien (zat makanan) esensial.

Zat-zat makanan yang dibutuhkan tubuh antara lain (yang disebutkan di bawah ini hanya sebatas zat makanan yang akan kami uji):

1) Karbohidrat

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.

2) Protein

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

3) Gula

Glukosa (Gula) adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (pati hewan) dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

B. Senyawa yang Digunakan untuk Menguji Makanan

1) Lugol

Larutan lugol adalah campuran dari Yodium 5 g , kalium yodida 10g, air 100 ml. Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

2) Fehlin A dan B

Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.

3) Biuret

Uji biuret adalah uji kimia yang digunakan untuk mendeteksi adanya ikatan peptida.

Bab 3
Metodologi Pengamatan

A. Lokasi Pengamatan

Karena pengamatan kali ini memerlukan senyawa-senyawa kimia hhusus seperti Lugol, Fehlin A dan B, dan Biuret, jadi tempat yang dipilih adalah laboratorium IPA. Mengingat juga dalam percobaan ini butuh alat untuk menggerus makanan, maka kami membutuhkan alat penggerus dari laboratorium.

B. Waktu Pengamatan

Kami melakukan praktikum pada hari Senin, tangga 17 Januari 2010, jam pelajaran ke-3 saat Biologi, sekitar pukul 09.00.

C. Metode Pengujian Kandungan Nutrisi pada Makanan

Alat dan Bahan

1) Bahan Makanan yang terdiri dari:

Nasi
Singkong
Roti
Keju
Tempe
Tahu
Tepung
Susu
Air gula
Telur

2) Larutan lugol/iodium
3) Fehling A dan Fehling B
4) Reagen Biuret
5) Tabung reaksi + Rak
6) Gelas ukur
7) Akuades
8) Pipet
9) Lumpang porselin

Cara Kerja:

Untuk pengujian kandungan nutrisi, bahan makanan yang padat digerus dan dijadikan larutan dengan air.

1) Pengujian Amilum

Untuk menguji kandungan amilum, kami menggerus nasi, roti, singkong, dan tepung lalu menambahkannya air sedikit hingga menjadi larutan. Setelah menjadi larutan, kami memasukkannya ke dalam tabung reaksi secukupnya. Setelah itu kami menetesinya dengan larutan lugol. Setelah beberapa saat setelah pemberian lugol, larutan yang tadinya berwarna putih kemudian berubah warna menjadi hitam kebiru-biruan.

2) Pengujian Protein

Untuk menguji protein, kami melakukan hal yang sama dengan saat menguji amilum. Tapi yang kami gerus kali ini adalah keju, tempe, tahu, susu, dan telur. Dan khusus untuk susu dan telur tidak perlu digerus, langsung dimasukkan saja ke dalam tabung reaksi, dan untuk telur, hanya kuningnya saja yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi, secukupnya. Setelah masuk, lalu kami menetesinya dengan reagen Biuret. Setelah beberapa saat, warna makanan tadi kemudian berubah menjadi ungu. Dalam pengujian ini, ada yang aneh terjadi saat pengujian telur. Seteleh ditetesi dengan reagen Biuret, telur berubah warna menjadi ungu, kemudian menggumpal dan menjadi jeli.

3) Pengujian gula

Dalam pengujian gula, prosedurnya sedikit rumit. Air gula dimasukkan ke dalam tabung reaksi secukupnya. Lalu kemudian ditetesi dengan Fehlin A dan disusul Fehlin B. Setelah ditetesi, larutan air gula tersebut berubah warna menjadi biru muda. Itu belum selesai. Untuk mengetahui ada atau tidak kandungan gula, masih harus dipanaskan. Setelah dipanaskan. Warna larutannya berubah lagi menjadi jingga.

Bab 4
Hasil Pengamatan

Dari hasil pengujian yang kami amati, kami dapat menyimpulkan:

1) Nasi, roti, singkong, dan tepung positif mengandung karbohidrat, dilihat dari perubahan warnannya yang menjadi hitam kebiru-biruan setelah ditetesi dengan lugol.

2) Keju, tempe, tahu, susu, dan telur mengandung protein, melihat dari perubahan warnanya menjadi ungu setelah ditetesi dengan reagen Biuret.

3) Air gula memang sepenuhnya mengandung gula melihat warnanya yang berubah jadi jingga ketika dipanaskan dan setelah sebelumnya ditambahkan Fehling A dan B.



Bab 5
Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Dari semua pengujian yang kami lakukan kami berhasil menguji makanan yang mengandung amilum, protein, dan gula. Makanan yang mengandung amilum antara lain nasi, roti, singkong, dan tepung. Makanan yang mengandung protein antara lain keju, tempe, tahu, susu, dan telur. Dan air gula mengandung gula.

B. Saran

Makanan sungguh penting untuk kehidupan kita. Tanpa makanan kita tidak akan bisa tumbuh dan berkembang. Bijak dalam mengatur jenis dan porsi makan akan baik untuk kesehatan. Karena menu seimbanglah yang harus dikejar. Dalam makanan, yang terpenting adalah kualitas, bukan kuantitas. Jadi, kalau mau sehat tidak perlu kenyang.

Daftar Pustaka

Pratiwi, Dra. D.A., Maryati, Dra. Sri, Dra. Srikini, Drs. Suharno, S., Drs. Bambang. 2006. BIOLOGI SMA Jilid 2 untuk Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

http://en.wikipedia.org/wiki/Biuret_test
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101102232420AAosOOn
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090131004952AAL42sd
http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/
http://id.wikipedia.org/wiki/Protein
http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat
http://id.wikipedia.org/wiki/Glukosa

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menguji Kandungan Nutrisi Pada Makanan"

Posting Komentar