Movie Review: 5 Centimeters Per Second

Beberapa minggu lalu aku menemukan sebuah judul film yang menurutku cukup aneh, 30 Centimeters Per Second. Kesan pertama yang ada dibenakku saat melihat judul film ini adalah 'geografi'. Aku kira film ini akan menceritakan tentang gejala aktivitas pergerakan bumi, bencana alam, dan sebagainya. Ternyata semua dugaanku itu salah setelah selesai membaca sinopsis film tersebut, ceritanya ternyata lebih ke arah dunia percintaan meskipun ada sedikit sains di sana. Setelah membaca sinopsisnya yang aku bayangkan malah hanya sebuah kisah cinta monyet anak SD. Ternyata lebih dari itu. Baik, langsung saja, aku ingin bercerita tentang film ini.




Film ini terbagi menjadi 3 chapter yang dibagi dari masa SD-SMP, SMA, dan saat sudah dewasa. Secara garis besar film ini bercerita tentang kisah cinta antara Takaki Tohno dan Akari Shinohara. Namun Takaki Tohno lebih banyak disorot. Dan di chapter 2 dan 3 ada 2 tokoh wanita baru yang mengisi kehidupan Takaki.


Takaki dan Akari yang sering ke perpustakaan
Takaki dan Akari bertemu di kelas 4 SD saat Akari juga pindah di sekolah yang sama dengan Takaki di Tokyo. Mereka berdua yang waktu kecil sama-sama sering sakit lebih sering memilih untuk di perpustakaan. Mereka berdua pun menjadi teman secara alami dari kesamaan itu. Karena sangat dekatnya mereka semasa SD, membuat mereka memutuskan untuk masuk di SMP yang sama. Namun pada suatu malam sebelum masuk SMP Akari menelpon Takaki dan mengatakan kalau dia harus pindah dari Tokyo dan tidak bisa satu SMP bersama Takaki. Dari saat itulah mereka berpisah dan akhirnya hanya bisa saling menyapa lewat surat.

Takaki Tohno
Satu tahun Takaki lalui di Tokyo tanpa Akari dan akhirnya dia harus pindah lagi karena pekerjaan orangtuanya. Sebelum meninggalkan Tokyo, Takaki memutuskan untuk menemui Akari. Pada awalnya Takaki berniat untuk memberikan sebuah surat kepada Akari saat dia menemuinya nanti, sayang sekali surat itu terbang tertiup angin di tengah perjalanannya. Pertemuan mereka itu pun dipenuhi banyak cobaan, kereta yang terjebak salju, delay, dan dinginnya malam musim salju, tapi tak membuat Takaki mundur untuk bisa menemui Akari. Walaupun harus terlambat 4 jam lebih namun akhirnya Takaki berhasil menemui Akari yang menunggu di stasiun seorang diri. Sampai akhir malam itu pun mereka habiskan bersama sambil jalan-jalan di kotanya Akari. Di pagi harinya mereka pun harus berpisah lagi, namun Takaki tidak memberitahukan Akari bahwa ada surat yang seharusnya dia berikan kepada Akari. Saat perpisahan mereka di stasiun ini adalah akhir dari chapter 1.

Takaki dan Akari membayangkan salju bagaikan bunga sakura

Kanae Sumida
Di chapter 2 menceritakan tentang tahun terakhir Takaki di SMA di kotanya yang baru. Di sini Takaki bertemu dengan seorang gadis yang menyukainya bernama Kanae Sumida. Kanae sangat mengagumi Takaki sampai-sampai dia berusaha keras untuk bisa masuk di SMA yang sama dengan Takaki. Kanae bertemu dengan Takaki saat kelas 2 SMP tepat saat Takaki pindah ke sekolahnya. Dalam chapter ini banyak difokuskan kepada Kanae, bagaimana dia diam-diam mengagumi Takaki, bagaimana dia akhirnya memutuskan masa depannya, dan bagaimana akhir dari rasa sukanya kepada Takaki. Di sela-sela kisah dari Kanae ini ada terselip kisah peluncuran satelit dari kota tempat Kanae dan Takaki tinggal.

Mendekati akhir chapter dua Kanae memutuskan untuk menyatakan perasaannya kepada Takaki, dengan semua keberanian yang dia kumpulkan sepanjang hari. Dan di saat dia ingin mengungkapkan perasaannya saat bertemu dengan Takaki di sebuah mini market dia pun tersadar akan apa yang membuat Takaki berbeda dari yang lainnya. Kanae sadar kalau ternyata Takaki tidak pernah sedikitpun memperhatikannya. Apa yang dicari Takaki terlalu jauh dari Kanae. Pikiran Takaki masih saja terjebak kepada Akari yang sudah hilang kontak dengannya sejak perpisahan di stasiun musim dingin itu. Dan chapter 2 pun ditutup dengan tangisan Kanae yang akhirnya harus memendam perasaannya kepada Takaki.

Kanae yang menangis di depan Takaki

Mizuno
Sampailah di chapter terakhir dari film ini. Aku bingung dengan chapter akhir ini, karena tak seperti chapter-chapter sebelumnya, chapter terakhir ini tak memiliki judul. Awal kisah memperlihatkan Takaki yang sudah dewasa, berada di dunia kerja, dan menjalani hidupnya di Tokyo. Kehidupan Takaki jadi benar-benar berubah sekarang. Kebagiaan mulai memudar dari wajah dan kehidupannya. Dia menjalani hari-hari yang suram dan monotone dalam hidupnya. Gairah masa muda pun juga mulai hilang dari dirinya. Pada chapter ini Takaki sudah berpacaran dengan wanita lain yang ternyata bukan Akari, namanya Mizuno. Namun meskipun status mereka berpacaran tapi mereka tidak dekat. Bahkan Takaki banyak mengabaikan kiriman pesan dari Mizuno dan tidak mengangkat telepon darinya. Takaki merasa mereka tak akan pernah mendekat bahkan 1 cm, meskipun begitu Takaki masih mengatakan kalau dia masih masih mencintai Mizuno, hanya agar tak melukai Mizuno. Takaki benar-benar masih tenggelam dalam bayang Akari.

Akari Shinohara
Cukup terkejut dengan chapter terakhir ini karena akhirnya Akari disorot kembali. Tapi Akari sudah memakai cincin di jari manisnya. Aku kira film ini akan menyajikan happy ending, ternyata.. Akari menuju Tokyo untuk menemui suaminya. Dalam perjalanannya menuju rumah suaminya, Akari melewati jalan di mana biasanya dia bermain bersama Takaki semasa SD. Takaki yang juga mulai bosan dengan kehidupannya memutuskan untuk jalan-jalan dan melewati jalan di mana dia dan Akari sering bermain semasa SD dulu. Saat menyebrangi rel kereta api dia berpapasan dengan Akari namun tak saling melihat. Sudah mencapai ujung penyebrangan barulah Takaki sadar kalau dia baru saja berpapasan dengan Akari. Belum sempat mereka saling melihat kereta api sudah lewat untuk menghalangi pandangan mereka yang berada di sisi berbeda. Takaki masih saja menunggu sampai kereta apinya lewat dan saat sudah lewat, ternyata Akari sudah pergi.

Benar-benar bukan kisah yang berakhir dengan bahagia. Kesedihan di akhir film ini pun semakin lengkap dengan soundtrack akhirnya yang ngena banget. Akhir cerita Takaki hanya tersenyum karena sempat melihat sekilas Akari dan kemudian melangkah pergi. Bunga sakura menghiasi tempat mereka berpapasan itu. Padahal sewaktu SD Akari pernah berjanji untuk bisa melihat sakura bersama Takaki.


Bagi para pecinta anime dan film yang berbau romantisme, 5 Centimeters Per Second ini pantas untuk dicicipi. Lumayan untuk mengisi liburan yang membosankan. Film ini emang rasanya mustahil bakal muncul di TV Indonesia, tapi kalau mau menyaksikannya bisa menantikan kehadirannya di TV tingkat asia seperti Celestial Movies.

Film ini benar-benar memberikan banyak pesan untuk tidak pernah menyiakan kesempatan. Sekali kau menyiakannya, mungkin kau akan menyesal selamanya. Takaki di film ini bahkan tak pernah menyatakan kalau dia menyukai Akari. Hanya merasakan hidupnya yang akhirnya suram tanpa Akari. Akari pun akhirnya menikah dengan orang lain dan dia dapatkan hanyalah seorang wanita yang tidak benar-benar dia cintai.

Hm, mungkin beberapa orang sudah bosan mendengar kisah cinta, kalau anda salah satunya maka tak perlu menonton film ini. :D hahaha

Demikian yang bisa saya jabarkan tentang film ini. Oh iya, beberapa orang bersaksi kalau dia nangis menonton film, entah maksud 'orang' di situ laki-laki atau perempuan atau gabungan dari keduanya. Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat.
Cheerio!!

Subscribe to receive free email updates:

23 Responses to "Movie Review: 5 Centimeters Per Second"

  1. wah, ane dah punyanih anime tapi belum sempat nonton, pas baca review dariagan bikin ane merinfing,,, sedih banget kayaknya

    BalasHapus
  2. wah, musti nonton nih, gan, rame banget. apa lagi kalo agan suka cerita romantisme. tapi sedih banget endingnya ni pilem. :/

    BalasHapus
  3. Ternyata aq salah membaca crita part 3 nya.. q pikir cwek yang kacamata itu adalah akari... knapa akari telp tapi tidak diangkat si takaki.. oow ternyata bgitu.. ntn lagi dah

    BalasHapus
    Balasan
    1. hhe
      Akari kan lebih cantik dari cewe yang berkacamata itu. :D

      Hapus
  4. aq nonton film ini pas habis putusin pacar aku yang selingkuh kemarin. GALAU banget jadi. Sampe Nangis T__T

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebaiknya kalo lagi sedih jangan nonton pilem ini. :D
      soalnya pilem ini selalu sedih biar ditonton berkali-kali. hhe

      Hapus
  5. Gan, ada recommend film sejenis ini lg ga gan? email please ke : angsaqu@yahoo.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. banyak kok anime yang sejenis ini, salah satu yang menurut saya bagus juga itu... Bungaku Shoujo.. ^^b coba deh nonton..

      Hapus
  6. aku sempat nonton jua Ndi ae,, kad sengaja. awalny sedih tp bis tu kada jelas sdh,, haha

    BalasHapus
  7. tp keren sihh .. mewek aku haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha
      rugi memang kalo gak mewek, apa lagi kalau kamu pernah ngalami hal yang sama, pasti lebih sedih lagi, Fen.

      Hapus
  8. ni film bikin galau abis :'( knapa sih gg happy ending aj,, ato bkin sequelnya gt,, :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang ciri khas pembuatnya (Makoto Shinkai) sih bikin cerita galau begini, lagi pula semua ceritanya sudah jelas. ^^ Akarinya udah jadi milik orang lain.

      Hapus
  9. Udah ane nnton, filmnya romance banget gannnn touchable.. ati" mewek wkwkkwkw kalo kata" orang.. mlipir blog ane gan http://bye-webster.blogspot.co.id !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahkan sudah diperingatkan pun akan mewek aku rasa. wkwk

      Hapus
  10. emang akhir yang tragis bagi ane, sampai-sampai air mata ane keluar dan terasa menyesakkan banget ending nya.....

    BalasHapus
  11. klise.. melodramatic gitu kayak kimi no nawa (tapi kimi no nawa ga terlalu klise sih). mungkin bukan seleranya kali ya -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, mungkin selera anda adalah indomie goreng aceh. hmmm beda..

      Hapus
  12. Seperti biasa ending nya pasti nanggung yg paling berkesan cuma Your Name yg lainnya sudah lah lupain xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. nampaknya Makoto Shinkai memang suka untuk membuat ending yang berkesan gitu.

      Hapus
  13. Dasar ni film... jadi kepingin balik ke masa-masa SD dan ngulangin cerita hidup... 😔😔😔

    BalasHapus