Galauers

Angin yang damai menghembusku saat aku menulis postingan ini. Aku sedang berada di rumah salah seorang sahabatku dengan suasana yang damai. Jadi ingat waktu di kampungku dulu. Enak juga untuk galau dalam suasana seperti ini. :D Galau lagi, galau lagi. Sekarang aku akan membahas itu, kenapa remaja sering punya hobi galau ya?

Menurut kalian kenapa? Aku sebagai remaja juga bingung kenapa? Karena aku sendiri kadang masih sering galau tanpa sebab yang penting. Menyebalkan? Beberapa mengganggap itu menyebalkan, tapi ada juga yang menikmatinya bahkan menjadikannya sebagai hobi.

Menurutku pribadi, galau itu sering terjadi karena remaja terkadang tidak realistis menghadapi sesuatu. Sependapat denganku? Entah kebiasaan galau ini udah terjadi sejak dulu atau hanya baru terjadi pada abad ini. Tapi kalau memang baru terjadi pada abad ini itu berarti ekuivalen dengan penelitian tentang evolusi manusia yang sekarang berubah menjadi tidak realistis. Bukannya tanpa sebab, perkembangan ilmu pengetahuan manusia sekarang yang sudah sangat luar biasa membuat pikiran manusia melayang dan lupa daratan. *digebukinilmuan*

Kebiasaan nggak ada kerjaan juga mendukung galau. Tak ada sesuatu dalam pikiran membuat remaja memikirkan hal yang tidak perlu dipikirkan, salah satu penyebab juga dijatuhkan oleh pikiran sendiri. Percaya diri hilang bahkan tanpa ada yang menjatuhkan, hanya terjebak dalam pikiran sendiri. Hm Butuhnya pengenalan diri di sini sangatlah penting. Ayo belajar ilmu Sosiologi ama anak IPS.. :D

Haaah, aku berharap bisa sepenuhnya bisa menjalankan semua teoriku, sangat berharap. Kita semua, khususnya remaja pastinya tidak ingin terpuruk oleh pikiran kita sendiri kan? Sulit memang kalau menangani sesuatu yang berhubungan dengan hati ini..

Mungkin segitu dulu aja dulu postingan kali ini, mungkin tidak bermakna tapi aku berharap akan berguna. ^^ Nanti kalau ada yang melintas di kepalaku lagi tentang galau aku akan menulisnya lagi.
ok, Cheerio!!!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Galauers"

Posting Komentar