Tentang Wanita Sejauh yang Aku Tahu (Part 1)

Yo. Untuk tulisan kali ini aku ingin membagi sedikit pelajaran yang sudah aku dapatkan di hidup ini. Meskipun aku belum lama menjalani hidup sebagai orang yang berpikir logis, tapi aku sudah mendapatkan banyak sekali pelajaran dari kehidupan.. ya, setidaknya aku mendapatkan sesuatu.

Sebagai seorang pria biasa yang menjalani kehidupan yang biasa dengan penampilan biasa, aku sebenarnya tidak begitu banyak dekat dengan wanita maupun didekati atau dikejar-kejar oleh wanita seperti para pria tampan dan keren di luar sana, jadi sebenarnya hanya sedikit dari tulisan ini yang sebenarnya adalah pengalaman pribadiku. Aku mempunyai kebiasaan untuk melihat kehidupan dari sudut pandang orang lain yang dekat denganku dengan cara mendengarkan kisah mereka. Ya, sekarang aku jadi mengerti arti dari saran untuk banyak mendengarkan daripada bicara. :D

Tulisan kali ini juga akan menjelaskan bagaimana pola pikirku terhadap wanita berubah selang beberapa tahun. Meskipun aku tahu bahasan tentang wanita itu membosankan dan sudah sering banget, tapi tetap saja aku menulis ini. Yah, hanya untuk membagi pelajaran hidup yang aku dapatkan, tidak salah kan? ^^a


Seperti yang aku sebutkan di atas, aku adalah orang yang suka sekali mendengarkan cerita orang lain. Tapi khusus untuk tulisan kali ini, aku akan membatasi pendengaranku hanya untuk cerita para pria alias cowo alias laki-laki. Dan jika aku mengumpulkan kata kunci “wanita” atau “cewe” atau “perempuan”, maka inilah beberapa yang aku dapatkan sejauh ini:



Ada seorang sahabatku yang stres banget tiba-tiba aja malem-malem chat aku di media sosial. Aku menanyakan mengapa dia stres gitu, dan ternyata karena wanita yang selama ini dekat dengannya sebentar lagi akan menikah karena sudah dilamar oleh orang lain. Apakah wanita itu adalah makhluk yang tidak setia sama halnya dengan cowo playboy, yang ternyata dengan mudahnya menerima lamaran cowo lain sedangkan sahabatku di sini sudah berusaha pengen menikahinya??

Jika melihat kehidupan nyata, memang pria yang terkadang cenderung tidak setia. Haha Jadi ingat kata guru SMAku dulu, yang mengatakan “bohong kalau ada pria yang gak pengen poligami”. Ya, aku sebagai lelaki juga mengakui itu sih. Melihat jumlah populasi pria dan wanita juga sudah mulai tidak seimbang. Apa karena semua itu terkadang wanita merasa harus buru-buru memilih pasangan? Seperti kata pepatah ‘siapa cepat dia dapat’? Tapi apakah itu rasanya kurang adil untuk para wanita? Tidak, tidak, dunia sudah diciptakan cukup adil untuk seluruh makhluk yang hidup di dalamnya, namun terkadang hanya manusia yang merubahnya jadi penuh dengan ketidak adilan.

Aku mendengarkan semakin dalam, aku akhirnya mengetahui bahwa sahabatku ini ternyata memang berusaha untuk menikahi wanita tersebut, namun… tanpa sepengetahuan si wanita. Dia berusaha untuk bekerja, tapi apa? Sang wanita tidak mengetahui kalau dia sedang diperjuangkan dan wanita itu pun nampaknya tidak merasa diperjuangkan. Apa semua ini salah sahabatku? Di dalam pandanganku tidak ada yang salah dalam hidup, hanya sebuah pilihan lain dari kehidupan kemudian diberikan kepada sahabatku itu, yaitu berarti sekarang dia harus melupakan wanita itu dan kemudian mencari yang wanita lain atau tetap menunggu wanita itu namun dengan risiko pengorbanan seluruh hidupnya.

Menghubungkan kisah ini dengan cinta, timbul pertanyaan, apa wanita tidak pernah memandang cinta dan hanya melihat harta? Karena setelah aku cari tahu juga, ternyata calon dari wanita itu adalah seorang pengusaha sukses. Apa harta lebih penting daripada cinta bagi wanita? Ada yang mengatakan bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Itu memang benar sekali. Namun kemudian ada lagi yang berpendapat bahwa, siapa sih yang gak bahagia kalau punya uang? Itu juga benar. Dan khusus wanita ini, apa itu yang ada dipikirannya?

Terkadang memang seorang wanita akan lebih memilih seorang pria sukses yang sudah mapan dibandingkan seorang pria gak jelas tanpa pekerjaan jelas yang jauh dari kata mapan. Alasannya masuk akal sih, demi kelangsungan hidup ke depan. Namun tidak sedikit terkadang para pria merasa bahwa ini karena seorang wanita itu matre, gila harta, atau sebagainya. Karena beberapa pria juga terkadang mencari seorang wanita yang bisa menemaninya untuk susah bersama dan tentunya banyak pria yang mencari wanita seperti itu.

Kenyataan waktu telah mengevolusi pola pikir manusia dan begitupun wanita. Wanita tentunya hanya akan percaya pada apa yang dilihatnya. Siapa sih yang mau menunggu lama sedangkan sudah ada yang pasti di depan mata? Pemikiran simpel wanita yang menurutku menjadikan dasar untuknya menerima lamaran menurut cerita di atas. Sebagai seorang pria awalnya aku kesan sekali saat mengambil kesimpulan ini, tapi semua ini tidak sepenuhnya buruk. Karena seperti aku pernah mendengarkan kata pak Mario Teguh, “cewe matre itu ada untuk membuat para pria giat bekerja”. Yah, sama halnya ada bayangan di setiap cahaya, konsep yang sama berlaku untuk masalah ini.

Selang berlalunya kejadian ini, pikiranku tentang wanita pun berubah. Menurutku wanita matre itu tidak ada, yang ada hanyalah wanita yang membuat pria semakin giat untuk bekerja. Wanita terkadang memang nampak memegang cambuk untuk membuat seorang lebih produktif. Haha

Lalu bagaimana dengan cinta dan wanita? Apakah begitu mudahnya membeli cinta seorang wanita? Pertanyaan itu membuatku ingat dengan kejadian yang dialami seorang sahabatku yang lain yang juga ditinggalkan menikah. Kali ini sahabatku itu tidak bersedih, karena dia ditinggalkan nikah bukan oleh wanita yang dia cintai, namun oleh wanita yang mencintainya.

Wanita sesungguhnya susah sekali untuk move on dari satu cinta. Karena setelah dilakukan penyelidikan, ternyata sang wanita yang ternyata sudah menikah dengan seorang pria mapan itu masih saja menyimpan cintanya untuk sahabatku itu. Sekarang aku tahu kalau hati wanita itu sedalam lautan seperti katanya Rose di film Titanic. Hehe Ya, wanita ternyata bisa menyimpan cinta lamanya dalam-dalam hanya untuk bisa bahagia dengan pria yang mencintainya melebihi dari orang yang dicintainya. Jadi jika seorang wanita meninggalkan seorang pria, bukan berarti dia sudah kehilangan cinta untuk pria tersebut, namun bisa saja dia menyimpannya dalam-dalam hingga tidak seorang pun tahu dan tetap terus menjalani hidupnya yang baru.

Jadi, kesimpulan akhir dari kisah para sahabatku yang ditinggal nikah ini adalah, bahwa ternyata tidak semua wanita itu setia menunggu lama, mereka hanya realistis untuk kehidupannya, mencoba cara berpikir sama halnya para pria. Untuk masalah cinta dan uang, ini pilihan terkadang yang sulit dihadapi wanita, tapi jika melihat kelangsungan untuk hidup ke depan dan konsep positif dari sifat matre, maka wanita akan memilih uang dengan mengenyampingkan cinta atau terkadang bahkan menyimpan dalam cinta itu sendiri. Jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa seorang wanita itu tidak setia, karena dalamnya hati wanita itu seperti samudra, hanya beberapa orang saja yang mempunyai hak untuk mengetahuinya.

Baiklah, demikian dulu untuk tulisan kali ini. Kepalaku sudah pusing hanya untuk tulisan satu ini. Hehe Berikutnya aku akan membahas tentang wanita yang agak susah dihadapi.

Maaf kalau ada salah kata yang menyinggung perasaan, apa daya, ini hanya opini dari seorang awam seperti saya. Semoga bermanfaat.

Cheerio!!!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tentang Wanita Sejauh yang Aku Tahu (Part 1)"

Posting Komentar