Anime Review : Papa no Iukoto wo Kikinasai



Anime review!! Setelah sekian lama. hahaha Akhir-akhir ini memang agak jauh dari dunia per-anime-an. Anime yang akan aku tulis review-nya kali ini adalah anime yang sudah lama sekali aku selesai nontonnya, bahkan sebelum bulan November kalau tidak salah, tapi aku masih ingat kok ceritanya. hihi

Kali ini aku akan menulis review tentang anime yang berjudul Papa no Iukoto wo Kikinasai (パパのいうことを聞きなさい, "Dengarkan apa yang papa katakan!). Judulnya aneh ya? hahaha Iyaaa, judulnya emang aneh, karena ini adalah anime fantasi gilaaa. Sekali lagi aku menyaksikan yang seperti ini. Btw, anime ini juga biasanya disingkat "Papakiki".

Yuri, Yuuta
Bercerita tentang Yuuta Segawa, seorang mahasiswa tahun pertama jurusan bahasa di Universitas Tama. Dia memutuskan untuk hidup mandiri semenjak masuk kuliah dan membiayai kuliahnya sendiri dengan bekerja dan memutuskan untuk tidak lagi tinggal dengan kakak perempuannya, Yuri Takanashi, satu-satunya keluarga yang dimilikinya karena kedua orang tuanya telah meninggal di sebuah kecelakaan. Semenjak kecil Yuuta selalu bersama kakaknya yang memilih untuk merawat Yuuta sendirian tanpa bantuan dari anggota keluarga kedua orangtuanya yang pada awalnya mau memisahkan mereka berdua.


Sungguh so sweet melihat hubungan Yuuta dan kakaknya, Yuri. Yuri sudah seperti orangtua Yuuta sendiri, dia bahkan rela sambil bekerja saat SMA hanya untuk membiayai hidup Yuuta juga. Yuri akhirnya memutuskan untuk menikah dengan seorang duda yang memiliki 2 orang anak dari 2 pernikahannya yang sebelumnya. Yuuta yang merasa tidak enak hati selalu merepotkan kakaknya, akhirnya memilih tinggal sendiri. Dari pernikahan itu, Yuri melahirkan seorang putri yang diberi nama Hina Takanashi.

suami Yuri bersama 3 anaknya

Hari pertama kuliah nampak biasa saja bagi Yuuta, dia cukup sukses menjalani hidup mandirinya. Semua itu tidak bertahan lama saat dia tergabung dengan sebuah klub aneh. Yuuta sebenarnya enggan bergabung, tapi berubah pikiran karena dia ternyata naksir dengan salah satu wanita anggota klub itu yang bernama Raika Oda. Berkat masuk klub tersebut, Yuuta juga jadi kenal dengan cowo populer Kouichi Nimura dan seorang otaku bernaman Shuntarou Sako. Oh iya, btw nama klubnya adalah klub tamasya. hahaha

Suatu hari, Yuuta ditelepon oleh Yuri dan dia meminta bantuannya untuk merawat ketiga anaknya sementara dia dan suaminya ingin melakukan perjalanan bisnis sekaligus berbulan madu berdua. Sesampainya di kediaman kakaknya, Yuuta langsung disambut oleh Miu Takanashi, anak kedua kakaknya. Yuri memiliki 3 orang anak, semuanya perempuan. Miu yang kedua, kemudian yang pertama ada Sora Takanashi, dan yang ketiga si Hina yang sudah aku sebutin di atas.

Yuuta, Nimura, Miu, Sora, Hina, Shuntarou, Raika
Hina adalah seorang anak berumur 3 tahun kecil imut-imut berambut panjang yang masih tidak begitu lancar berbicara. Sebenarnya cuma Hina ini yang memiliki hubungan darah dengan Yuuta, sedangkan kedua anak kakaknya yang lain tidak. Hina begitu ramah dan periang, membuatnya banyak sekali disukai dengan semua orang yang dia temui di mana pun. Karena sifatnya yang manisnya itu juga membuatnya sering mendapatkan macam-macam hadiah dari orang-orang yang dilaluinya.


Kemudian yang kedua ada Miu, seorang gadis berambut pirang berumur 10 tahun yang periang. Miu adalah seorang gadis yang blak-blakan dan berbicara apa adanya. Walaupun anak ke-2, namun dia nampak bersikap lebih dewasa dibandingkan Sora, kakaknya. Btw, dia berambut pirang sendiri ternyata karena ibunya adalah seorang wanita keturunan Rusia.

Terakhir, Sora Takanashi, adalah seorang gadis berumur 14 tahun yang 'malu-malu tapi mau'. Model rambutnya Sora ini mengingatkanku sama Suzumiya Haruhi, mirip-mirip. hehe Tidak banyak yang bisa aku jelaskan soal Sora, hmm, dia naksir dengan pamannya sendiri, Yuuta. Jadi suka saat pertama kalinya bertemu Yuuta sebelum pernikahan Yuuri, kala itu Yuuta terlihat keren di matanya.

Tidak lama setelah keberangkatan Yuri, berita yang tidak terduga sampai, ternyata pesawat yang ditumpangi Yuri mengalami kecelakaan dan menewaskan Yuri bersama dengan suaminya. Kejadian ini adalah pukulan berat bagi Yuuta, karena dia merasa hanya Yuri-lah keluarga satu-satunya yang dimilikinya.

Saat acara pemakaman, keluarga dari Yuri dan suaminya pun mulai memperbincangkan tentang hak asuh Sora, Miu, dan Hina. Mereka sepakat untuk merawat ketiganya secara terpisah, maksudnya hak asuhnya dibagi dengan 3 keluarga. Namun kala itu Sora, Miu dan Hina sangat lengket bersama, Yuuta yang melihat itu pun jadi teringat dengan apa yang juga dia alami bersama kakaknya dulu. Dengan penuh keberanian Yuuta angkat bicara dan memutuskan untuk merawat ketiganya di kontrakan kecilnya. tapi tentu saja ide itu ditolak mentah-mentah oleh pihak keluarga.

kontrakan Yuuta
Penolakan keras pihak keluarga itu tidak mempengaruhi keputusan Yuuta untuk merawat ketiga anak kakanya itu. Sora, Miu dan Hina juga enggan untuk dipisahkan, mereka pun memutuskan untuk kabur dan tinggal di kontrakan Yuuta. Pihak keluarga yang geram dengan kejadian itu kemudian langsung mencari Yuuta, namun karena kesungguhan Yuuta, akhirnya bisa membuat pihak keluarga menyerah dan memberikan Yuuta kesempatan untuk merawat ketiga anak manis itu.

Tentunya tidak mudah bagi seorang mahasiswa tahun pertama seperti Yuuta untuk merawat tiga orang anak gadis. Dia terpaksa harus berkerja lebih dan lembur demi bisa membiayai ketiganya. Hal tersebut membuatnya jadi sering ketiduran di kelas sewaktu kuliah dan mengurangi waktu tidur malamnya karena harus lembur.

Kesulitan itu tidak hanya dirasakan oleh Yuuta, tapi juga oleh Sora dan Miu. Karena sekarang tinggal di kontrakan Yuuta, mereka jadi harus menempuh jarak lebih jauh dari biasanya untuk sekolah. Membuat mereka kelelahan selama perjalanan sehingga menurunkan performa mereka sewaktu di sekolah. Mereka juga begitu lelah dengan tugas-tugas rumah seperti masak dan mencuci karena Yuuta biasanya pergi pagi dan kembali saat malamnya. Untuk Hina, saat kedua kakaknya sekolah dan Yuuta kuliah, dia dititipkan di sebuah play group dan saat sore salah satu dari kedua kakaknya biasanya datang untuk menjemputnya.

Bibi Yuuta sering datang berkunjung untuk mengetahui keadaan Sora, Miu dan Hina. Begitu pula dengan anggota keluarga lain yang khawatir dengan cara Yuuta merawat ketiga anak itu. Ini merupakan pukulan berat untuk Yuuta, apa lagi ketika mereka bertiga jatuh sakit.

Beruntung Yuuta memiliki teman-teman baik di klub Tamasya, mereka juga mengetahui apa yang Yuuta alami dan menjadi sering membantu Yuuta. Terlebih lagi saat ketua mereka, Shuntarou, begitu tergila-gila melihat Miu dan Hina (dia tidak tertarik dengan Sora karena katanya tidak imut) dan Raika yang tergila-gila dengan keimutan Hina membuat jiwa keibuannya keluar. Raika juga sering membantu memasak di kontrakan Yuuta, karena Sora payah dalam hal memasak.

Kisah cinta dalam anime ini sungguh aneh. haha Seperti yang aku jabarkan di atas, kalau Yuuta naksir dengan Raika dan Raika malah teralihkan dengan keimutan Hina bahkan sampai memutuskan untuk hidup selamanya bersama Hina. hehe Raika nampaknya tidak menyadari perasaan Yuuta dan malah sering mempermainkan Yuuta untuk dijadikan bahan percobaan aneh. Sora sering sekali merasa cemburu dengan Raika yang dekat dengan Yuuta, juga iri dengan penampilan sempurna Raika dan semua bakatnya.


Saat selesai menyaksikan OVA anime ini, rasanya masih banyak sekali yang kurang dari ceritanya. Ternyata ceritanya banyak dilanjutin di visual novel-nya, di anime ternyata tidak keseluruhan cerita. Buktinya saat di OVA, ada satu tokoh cewe temennya Miu yang aku belum pernah liat di sepanjang anime.

Banyaknya yang masih belum diceritakan menjadikan anime ini mengecewakan di akhir. Tapi secara keselurahan sudah lumayan juga sih, bagaimana kehidupan Yuuta menjadi seorang ayah muda cukup menarik. Aku suka dengan kisah tetangga kontrakannya Yuuta, seorang wanita seiyu (pengisi suara anime) yang masih muda dan tinggal sendiri jauh dari orangtua.

Tapi nilai lebih dari anime ini tentunya adalah kisahnya yang tidak biasa. Bagaimana bisa seorang pemuda yang masih kuliah di tahun pertama rela mengorbankan masa mudanya yang indah hanya untuk repot merawat 3 orang keponakannya. Kalau dikehidupan nyata biasanya seorang pemuda pastinya akan mundur, tapi tidak dengan Yuuta, dan tentunya dia sangat bertanggungjawab dengan keputusannya. Pelajaran penting yang bisa dipetik dari anime ini.

Untuk soundtrack-nya, aku suka banget opening dari anime ini. Bukan suka genrenya juga sih, tapi suka sama yang menyanyikan lagunya, mba Eri Kitamura. Dia juga menjadi pengisi suaranya Miu Takanashi. Double job si mbanya. Oh iya, judul lagu openingnya itu "Happy Girl". Lagu yang cukup memberikan semangat di pagi hari.

Dari tahun 2013 kemarin aku pengen banget menyaksikan anime ini, hingga akhir 2014 barulah kesampaian. Jadi sudah cukup puas menyaksikannya sampai tamat, walaupun meninggalkan rasa kecewa juga tentunya. Kalau kalian yang ingin anime hanya untuk menghibur dan cuci mata, aku sarankan nonton anime ini aja. hehe

Baiklah, sekian dulu untuk anime ini. Semoga bermanfaat. Sampai berjumpa lagi pada anime review, ada satu lagi anime dalam waktu dekat yang akan aku posting.

See ya!

Subscribe to receive free email updates:

3 Responses to "Anime Review : Papa no Iukoto wo Kikinasai"

  1. Baru nonton di Agustus 2020
    Dari sekian anime Nemu juga cerita bagus..
    Dan pas banget ovanya udah muncul 5tahun kemudian

    BalasHapus
    Balasan
    1. Episodenya cmn Smpe 15 ya? Pdhl aku suka bgt:(

      Hapus
    2. setahu aku sih cuma sampai segitu. gak tau kalau manganya masih lanjut (?) 🤔

      Hapus