Anime Review: Orange


Hei, hei, jumpa lagi di anime review! Banyak sekali anime baru yang bermunculan tahun ini, tapi nampaknya hanya beberapa saja yang menarik minatku untuk menyaksikannya sampai habis. Salah satunya adalah anime satu ini! Anime yang tayang dari tanggal 3 Juli 2016 sampai 25 September 2016 ini menyusul dari karya manga dan live action-nya. Urutan yang tidak biasa, padahal biasanya manga terus ke anime, baru ke live action. Tapi aku baru mengenal serial ini melalui seri animenya.

Judulnya adalah Orange (オレンジ), sebuah anime yang diceritakan kembali berdasarkan manga karya Ichigo Takano dengan judul yang sama, judul yang sulit sekali kalau mau mencarinya di Google karena saat menuliskan "orange" maka yang keluar malah gambar jeruk. Untuk manganya sendiri udah kelar sejak tahun 2015 silam, sejak pertama kali terbitnya tahun 2012. Untuk yang mau ikuti manganya enak aja nih, karena versinya manganya hanya ada 5 volume. Sedangkan live action-nya dibuat tidak lama setelah manganya selesai, tepatnya pada akhir tahun 2015, ngebuuut. Tapi aku rasa pantas aja sih serial ini dijadikan live action duluan, karena format ceritanya memang aku rasa cocok untuk menjadi film, selain karena ceritanya tidak terlalu ribet untuk di-film-kan dan singkat tentu saja.

Kali ini aku hanya ingin membahas tentang versi animenya. Pertama kali mengenal anime ini dari seorang kenalanku dari luar kota yang nampaknya seseorang yang sudah mengikuti serial ini sejak versi manganya, luar biasa. Sudah bisa dipastikan dia adalah seorang wanita, karena anime ini lebih ke shoujo ketimbang seinen. Membuatku penasaran untuk tahu juga bagaimana sih menariknya Orange ini sampai dia begitu fanatik bahkan jauh sebelum versi animenya keluar. Pada akhir episode anime ini pun aku berkata "DANG!", luar biasa!


Ceritanya tentang 5 orang sahabat: Naho Takamiya, Hiroto Suwa, Takako Chino, Saku Hagita dan Azusa Murasaka yang suatu hari mendapatkan kiriman surat dari masa depan. Hari di saat mereka mendapatkan surat tersebut, hari itu juga ada seorang murid baru asal Tokyo bernama Kakeru Naruse yang masuk ke kelas mereka. Seorang murid baru yang bertampang suram tidak bersemangat dan cukup pendiam. Hm, baiklah, mungkin aku salah menggambarkannya. Ya tepatnya seperti gambar di bawah ini lah orangnya..


Suram ya? Liatnya aku jadi ngat L dari Death Note deh. hahaha Becanda, dia gak sesuram itu. Satu tambahan lagi untuk menggambarkan anak baru ini adalah wajahnya dihiasi dengan sebuah senyuman yang palsu hampir setiap saat.

Awalnya, Naho, yang pertama kali membaca isi surat dari masa depan itu merasa tidak percaya dengan isi suratnya perlahan percaya tepatnya saat masuknya murid baru tersebut. Dalam surat itu tertulis sebuah penyesalan dari 10 tahun di masa depan, dan semua penyesalan itu ada karena murid suram yang baru masuk tadi. Dari sinilah kisah ini dimulai.


Dalam surat itu bertuliskan berbagai penyesalah dari Naho yang ada 10 tahun di masa depan, dan dia meminta kepada Naho yang ada sekarag untuk memperbaikinya. Karena awal masih belum percaya dengan apa yang tertulis di dalam surat tersebut, akhirnya Naho di masa sekarang pun mengulangi kesalahan Naho dari 10 tahun di masa depan, saat sudah merasakan penyesalan pertama, akhirnya Naho di masa sekarang pun percaya dengan apa yang tertulis dalam surat tersebut. Hari-hari berikutnya Naho pun mengikuti hampir semua saran yang tertulis di dalam surat tersebut dengan harapan bisa obati penyesalannya di masa depan kelak. Berhasilkan Naho menghapuskan penyesalannya? Saksikan dan cari tahu jawabannya!

Kakeru dan Naho

Ini adalah anime kedua tahun ini yang berhasil membuatku harus habiskan banyak tisu untuk tetap terlihat tangguh sebagai seorang pria. Benar-benar alur cerita yang tidak bisa ditebak bagaimana akhirnya. Meskipun terkadang kamu merasa kamu bisa menebak endingnya karena begitu jelas, padahal itu hanya bentuk kamuflase untuk endingnya yang sebenarnya. Aku adalah salah satu korban dari cerita yang begitu penuh kejutan ini.

Pertama kali menyaksikan anime ini, khususnya saat sudah mencapai episode pertengahan, semangatku untuk terus menyaksikan sampai akhir perlahan hilang. Saat episode pertengahan anime ini begitu suram dan membosankan dengan beberapa adegan yang klise banget untuk anime romance. Tapi kemudian saat mendekati akhir, semuanya berubah! Aku yang awalnya duduk malas-malasan, jadi menegakkan dudukku, memperkuat fokus dan membelalakkan mata.

Aku benar-benar bersyukur aku membatalkan niatku untuk segera menulis review anime ini ketika baru menyaksikannya setengah jalan. Padahal aku sudah mau mengeluarkan sumpah serapah dan kritikan untuk anime ini, tapi kemudian itu berubah setelah aku melihat endingnya. Jadi saranku, kalau menyaksikan anime ini pastikan kalian menyaksikannya sampai akhir. Benar-benar bukan anime yang bisa disaksikan setengah-setengah karena semuanya meledak di akhir cerita. Satu saran lagi, sebaiknya kalian menyaksikan anime ini di akhir pekan atau di saat kalian sedang tidak ada kerjaan lain untuk dilakukan, karena anime ini akan menyita perhatian dan rasa penasaran kalian. Waspadalah! :D

Meskipun banyak bagian dari cerita anime ini berisi unsur-unsur yang suram, tapi banyak banget pelajaran yang bisa diambil di dalamnya. Salah satunya yang ngena banget adalah kenyataan bahwa..

Manusia lebih banyak menyesali sesuatu yang tidak mereka lakukan ketimbang yang pernah mereka lakukan.

Jadi jangan suka menunda untuk melakukan sesuatu, karena kesempatan tidak selalu datang 2 kali, dan penyesalan itu selalu menunggu di masa yang akan datang, mungkin bukan sekarang tapi mungkin di 10, 20 atau mungkin 30 tahun ke depan. Mungkin terkadang kita takut untuk salah, tapi sebenarnya pelajaran karena kesalahan itu lebih baik ketimbang sebuah penyesalan. Anime ini dengan jelas menggambarkan penyesalan itu.

Satu lagi pelajaran pentingnya adalah kalau sesuatu itu bisa diselesaikan dengan membicarakannya baik-baik dengan orang yang bersangkutan. Terus memendam penderitaan seorang diri itu tidak baik untuk diri sendiri dan juga orang lain.

Dan yang terakhir adalah tentang berharganya sebuah kehidupan. Tidak peduli sebanyak apa pun penyesalan yang kita emban, jangan pernah menyerah dengan hidup. Karena selama masih bisa bernafas, kita masih selalu punya kesempatan untuk memperbaikinya. Kehadiran di dunia ini kan bukan hanya tentang bagaimana kita tapi juga tentang orang yang peduli dengan kita. Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil. Anime yang padat dengan pesan hidup. AMAZING!

Untuk soundtrack-nya khususnya opening dan ending, dari lubuk hatiku yang paling terdalam, aku tidak menyukainya. Aku berharap opening atau endingnya bisa diisi dengan band atau penyanyi dengan genre musik yang lebih lembut, mungkin kaya eufonius atau Wacci mungkin. Yah, meskipun memang gak buruk-buruk banget sih soundtrack-nya, tapi rasanya kurang aja, padahal cerita animenya menarik loh.

Satu lagi kekurangan dari anime ini mungkin seharusnya beberapa adegan klise dihapuskan dari anime ini, karena hal itu menjadikan ceritanya membosankan. Mungkin sebagian besar orang menyukainya, tapi bukannya kalau menghadirkan sebuah hal yang baru. Tapi kalau secara keseluruhan udah bagus kok. Saat aku bilang keseluruhan, itu maksudnya sampai ending-nya.

Pesanku untuk kalian yang suka dengan anime galau, bisa deh cicipin serial anime satu ini. Sekali lagi, pastikan kalian menyaksikan sampai akhir untuk melihat seberapa besar kekuatan anime ini. Siapkan waktu luang dan perasaan yang anti luluh lantah sebelum kalian menyaksikan anime satu ini, karena ceritanya mungkin bisa meledakkan air mata kalian hingga bercucuran, bahkan sebelum mencapai endingnya yang sebenarnya.

Setelah menyaksikan anime ini mungkin kalian bisa mencicipi tuh bagaimana live action dan manganya. Akhir tahun ini pun bakalan keluar anime movie-nya, aku pun tidak sabar untuk menantikannya! Aku dengar sih ceritanya bakal diringkas dan ceritanya berdasarkan sudut pandang Suwa. Pasti menarik.

Suwa dan anaknya di masa depan

Terkahir, itu aja untuk anime ini. Beberapa situs rating anime mungkin memberikan anime ini rating yang tinggi, dan aku bisa katakan kalau mereka tidak berbohong. :)

Cheerio!

Subscribe to receive free email updates:

6 Responses to "Anime Review: Orange"

  1. Udah lama juga nggak ke sini rupanya (@__@)

    Hemm... sebelum ini ongoing sebenernya saya ada niatan nonton (Shigatsu aja doyan, harusnya yang beginian ada potensi doyan juga - mikirnya waktu itu), TAPI saya langsung blunder dengan baca manganya sampe tuntas.

    Walhasil jadi ragu, soalnya IMO konsepnya patah banget mau nyampurin teori time-leap sama galau" anak muda. Dan pas baca, sedih aja nggak. Si karakter cowok utamanya juga buat saya lebih ngeselin dari Arima Kousei. (._.)

    Tapi setelah baca review yang ini, jadi ada lagi niatan pengen nonton.
    Tapi kepikiran manganya lagi.
    Tapi kepikiran review ini lagi.
    Tapi... #digamparin
    Ergggghh. Berikan akoh pencerahan (@__@)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku gak pernah nyentuh manganya sih, jadi gak bisa memberikan perbandingan. haha hanya bisa mengatakan, "kenapa tidak dicoba saja, 3 episode awal".

      Hapus
  2. Bagus kak reviewnya, aku juga ada tulisan tentang anime ini di http://muhammadnurafandy.blogspot.co.id/2017/12/review-animasi-orange-persahabatan.html . Saling berkunjung kak.

    BalasHapus
  3. Bagus reviewnya..
    Ini salah satu anime yg bikin nyesek.. Cuman .. Cuman .. Kurang bumbu konfliknya .. Walaupun tak se kompleks white album 2, shigatsu wa kimi no uso, atau ano hana, ekspektasiku ada konfliknya supaya bener2 nyesek .. Ini anime mirip2 Ano Hana, ReLife sama Boku Dake Ga Inai Machi, tp fokus utamanya pada romansa .. Di movie agak nyesek dibanding yg serial .. #teamsuwa

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, konsumsi anime ini lebih ringan sih, jadi santai nontonnya (sambil mewek)

      Hapus
  4. Wajar genrenya aja slice of life

    BalasHapus