Masa SMP-ku (Part 2)

Baiklah, ayo lanjutkan cerita kemarin tentang masa SMP-ku. Seharusnya aku menyelesaikan ini sejak lama sih, tapi melihat banyaknya tugas yang menyerangku, jadinya baru sempat menulis sekarang.


Hal buruk pertama yang terjadi saat masuk SMP adalah ketika pemilihan struktur pengurus kelas. Oh iya, aku masuk di kelas yang sama dengan 2 orang teman SD-ku, satu cewe, satu lagi cowo, dan cukup senang karena ada yang dikenal, tapi.. ada gak senangnya juga. Saat pemilihan ketua kelas, karena belum saling mengenal, jadi saat ditanyakan saran untuk ketua kelas baru, semuanya terdiam. Kemudian memecah kehaningan, seorang teman dari SDku langsung nyeletuk menyebutkan namaku. щ(ºДºщ) Dan atas pertejuan satu kelas (tanpa persetujuanku), aku pun naik menjadi ketua kelas. (ノдヽ) Ini adalah kedua kalinya aku pun menjadi ketua kelas. Sebelumnya aku juga pernah jadi, tapi itu udah lama banget, kalau gak salah saat aku kelas 2 SD.


Aku mencoba menenangkan pikiran bahwa semuanya akan baik-baik saja ketika aku menjadi ketua kelas, dan aku tahu semua itu ilusi yang coba dibentuk kepalaku. Hari-hari menjadi ketua kelas aku lalui dengan penuh emosi dan ketidakbecusan dalam memimpin. Karena saat memimpin, bisa kalian bayangkan, sifatku akan berubah menjadi seperti Ahok. Aku mendapat masalah saat ingin menertibkan beberapa teman sekelas yang begitu usil dan salah satunya sekarang menjadi sahabatku. hehe Aneh, padahal dulu aku benci banget sama dia.

Hal yang benar-benar buruk terjadi saat kelasku ditunjuk sebagai petugas upacara. Dan karena aku ketua kelas, aku pun ditunjuk untuk menjadi pemimpin upacara!!!!!!!!!!!!!

Untuk standar orang cupu jarang bicara sepertiku, aku tidaklah mempunyai suara yang nyaring dan lantang. Tapi saat SMP aku ikut eskul Pramuka sih, mungkin karena itu juga aku ditunjuk. Mengikuti eskul Pramuka lantas tidak membuatku menjadi seseorang yang memiliki suara lantang. -_- Sekarang aku bahkan lupa kenapa aku bisa sampai ikut eskul Pramuka semasa SMP, aku berhenti ketika naik ke kelas VIII.

Upacara selesai dan aku pun banyak mendapatkan kritikan karena ternyata banyak yang tidak bisa mendengar suaraku saat menyiapkan barisan. Aneh juga rasanya saat menjadi pemimpin upacara dan bawahanku adalah para kakak kelas yang tua-tua daripada aku (mengingat saat itu aku masih begitu muda wkwk).

Saat semester 1 berakhir, aku yang tidak tahan akhirnya memutuskan untuk meninggalkan jabatan terkutuk itu. Aku benar-benar gak cocok untuk diletakkan di jabatan yang tinggi. hehe

Dari semua kisah masa SMPku, sepertinya cuman kenangan kelas VII itu yang seru, karena setelah itu, aku memutuskan untuk menjadi orang yang datar aja sama seperti aku saat SD. Orang yang sukanya diem di suatu tempat sepi saat jam istirahat. Itulah, jadi mungkin kisah masa SMP ini hanya sampai di sini. Selebihnya benar-benar membosankan dan rusak. Tapi nanti kalau aku kepikiran kisah seru waktu SMP lagi, mungkin aku akan menulisnya di part 3, lihat saja nanti. XD

Sampai berjumpa lagi di postingan tidak berguna lainnya.
Cheerio!

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Masa SMP-ku (Part 2)"

  1. kayaknya aku tau siapa yang teriak nyebut nmmu Ndi.. :D

    BalasHapus
  2. ini semua salahmu, Fen. :D
    tapi kalau kamu gak teriak, gak akan ada yang bisa aku kenang di SMP. hehe

    BalasHapus