Goodbye BBM


Beberapa hari lalu aku mengambil sebuah langkah yang cukup radikal, yaitu menghapus aplikasi Blackberry Messenger (BBM) dari HP Androidku. Benar-benar bukan sebuah keputusan mudah karena aku juga harus kehilangan kontak dengan beberapa teman khususnya teman-teman lama yang kebanyakan ahanya memiliki BBM (atau mungkin mereka juga punya media sosial lain tapi aku tidak pernah bertanya).

Salah satu alasan mendasar aku meninggalkan BBM adalah karena iklan yang sekarang mulai banyak memenuhi layar BBM. Ya, aku tahu kalau BBM sendiri juga membutuhkan biaya for living, tapi seharusnya mereka harus bisa lebih kreatif lagi dalam hal tersebut, bukannya malah menambah jatah penayangan iklan dengan tampilan yang cukup menjijikan. Berbeda dengan Facebook yang pada awalnya tidak ingin menampilkan iklan pada media sosialnya namun kemudian malah memutuskan untuk menampilkan iklan, bedanya untuk Facebook adalah adanya kreativitas di sana.  Maksudku coba saja lihat iklan Facebook, rapi dan enak untuk dilihat, tidak mengganggu saat kita sedang membaca berita tentang orang-orang terkasih kita dan kehidupannya.


Entah apa yang menimpa BBM sekarang, tapi kalau saja mereka bisa lebih merapikan sistem pengiklanan mereka, aku mungkin akan kembali mempertimbangkan untuk menggunakan aplikasinya.

Aku menulis ini di komputerku yang baru saja selesai aku upgrade secara gratis ke Windows 10. Aku cukup bahagia dengan penawaran Microsoft satu ini untuk memberikan upgrade gratis untuk Windows 10, sangat menolong dan Windows 10 sangat keren, bahkan begitu familiar rasanya dengan Windows sebelumnya. Berbeda dengan Windows 8 yang memberikan suasana baru untuk penampilan Windows.

Satu lagi keputusan yang cukup radikal yang aku buat beberapa hari ini, yaitu aku memutuskan untuk meninggalkan Google Chrome sebagai browser default di PC maupun laptop. Yah, harus aku akui kalau selama ini laptop kecilku cukup terbebani dengan Chrome yang semakin hari nampaknya semakin berat saja. Tapi kelebihan Chrome dalam hal kemampuan tidak bisa aku pungkiri. Tapi dalam hal ini aku mencari browser yang cukup ringan untuk digunakan.

Aku mulai belajar untuk menerapkan kebiasaan hemat energi dalam kehidupan, khususnya dalam penggunaan baterai gadget dan juga laptopku. Untuk Androidku sendiri, aku pun banyak menghapus aplikasi yang memberatkan kerja RAM sehingga berpotensi menguras baterai  lebih cepat dan menggantinya dengan browser ringan untuk mengakses versi web dari aplikasi yang telah aku hapus. Cara itu cukup efektif dan ya, bateraiku jadi benar-benar hemat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Goodbye BBM"

Posting Komentar