Anime Review: Just Because!


Di hari terakhir tahun 2017 ini, aku ingin menulis review sebuah anime yang baru-baru juga berakhir beberapa hari lalu. Seperti biasa, dalam satu musim bergulir, biasanya aku hanya mengikuti anime romance kalau tidak anime slice of life. Tapi kali ini aku ingin menulis yang anime romance dulu deh, berhubung anime slice of life favoritku sampai sekarang pun belum menunjukkan tanda-tanda akan tamat (Sangatsu no Lion).

Judulnya adalah "Just Because!". Sebuah anime karya Hajime Kamoshida yang pertama kali tayang pada 5 Oktober 2017 dengan total episode sampai tamat berjumlah 12. Anime yang masih segar dengan cerita yang begitu tipikal untuk orang Jepang, aku rasa. Aku menyaksikan anime ini dengan espektasi akan memiliki ending yang begitu mengejutkan dan bikin pikiran meledak, namun ternyata aku salah menaruh espektasi yang terlalu tinggi.

Oke, anime ini ceritanya mengambil waktu semester terakhir di kelas 3 SMA, Mio Natsume, Haruto Soma dan Hazuki Morikawa menjalani masa terakhir mereka di SMA dengan semua lika-likunya. Semuanya berjalan biasa saja sampai akhirnya Eita Izumi pindah di SMA yang sama. Eita adalah teman masa SMP dari Mio dan Haruto. Kisah jadi menarik saat terungkap kalau hanya Eita yang mengetahui kalau sebenarnya Mio menaruh hati pada Haruto, meskipun Haruto sendiri sebenarnya naksir Hazuki dan berencana untuk menyatakan perasaannya sebelum lulus.

Jadi ini adalah kisah cinta yang terselip dari semua kesibukan anak kelas 3 SMA; di mana mereka harus mulai memikirkan apa yang seharusnya mereka lakukan setelah lulus. Eita dan Hazuki sudah memastikan masa depan dengan mendapatkan beasiswa, sedangkan Haruto memilih untuk langsung bekerja, hanya Mio yang masih luntang-luntung dengan masa depannya. Anime ini menggambarkan benar bagaimana banyaknya kebimbangan yang menghiasi hati anak kelas 3 SMA, terlebih kebimbangan itu ditambah dengan kebimbangan akan kisah asmara.

Kisah cinta yang menarik adalah bagaimana melihat Eita dan Mio. Eita sebenarnya naksir dengan Mio, tapi Mio malah naksirnya dengan sahabat Eita sendiri yaitu Haruto. Selama SMA Haruto malah naksirnya sama Hazuki, Mio jadi memutuskan untuk menyimpan dalam perasaannya terhadap Haruto tanpa sekalipun mengungkapkannya. Perlahan, karena rahasia Mio hanya Eita yang mengetahui, mereka secara alami menjadi dekat, karena bagaimana pun Mio khawatir kalau Eita akan membocorkan rahasianya. Kedekatan inilah yang pada akhirnya membuat Mio menyadari apa yang sebenarnya Eita rasakan terhadapnya.

Niat hati ingin move on dari Haruto dan memilih untuk bersama Eita saja, eh ternyata Eita malah didekati oleh seorang adik kelas yang sedang memperjuangkan eskul fotografi sekolah yang nyaris dibubarkan yaitu Ena Komiya. Komiya pertamakali jatuh hati kepada Eita saat dia penasaran dengan sosok Eita yang begitu misterius sebagai siswa pindahan dan memotretnya ketika bermain baseball bersama Haruto. Mendapatkan hasil foto Eita yang bagus, Komiya berniat untuk mengikut sertakan foto Eita ke dalam kontes fotografi. Saat meminta izin kepada Eita untuk hal itu, ternyata idenya malam ditolak mentah-mentah oleh Eita sendiri. Namun itu tidak membuat Komiya menyerah begitu saja.

Proses untuk mendapatkan persetujuan Eita inilah yang akhirnya membuat Komiya semakin mengenal bagaimana karakter Eita dan malah semakin menaruh hati padanya. Mio yang juga mulai naksir, akhirnya harus bersaing dengan Komiya untuk mendapatkan Eita. Siapakah yang akan dipilih Eita dengan ekspresi membosankannya? Kalian harus menyaksikan sendiri animenya.

Oke, ceritanya cukup menarik, khususnya untuk yang sudah pernah merasakan situasi yang sama semasa kelas 3 SMA. Bagiku yang sudah lulus SMA, menyaksikan anime ini seperti nostalgia, di mana aku pun memiliki kekhawatiran yang sama ketika berada di situasi yang sama. Tapi untuk endingnya, harus aku akui biasa saja. Petunjuk dari aku sih, kalau anime ini memiliki ending yang tipikal anime romance Jepang banget. Padahal aku mengharapkan ending yang akan lebih radikal seperti anime School Days gitu. HAHA

Untuk gambarnya, gak cerah gitu sih. Gambar animenya seperti anime lawas gitu, padahal keluarnya anime ini tahun 2017. Tapi sudah menyampaikan beberapa perasaan tiap karakter dengan baik. Namun beberapa adegan ada yang tidak jelas dan diskip sih aku rasa. Jadi secara keseluruhan, dalam segi grafik, anime ini tidak membuat mataku berbinar dan nagih untuk menyaksikannya di samping dari ceritanya yang menarik hatiku.

Untuk soundtrack-nya, aku suka dengan openingnya sih. Dan untuk lagu endingnya juga, khususnya karena lagu endingnya dinyanyikan oleh seiyuu-nya sendiri. Suka sekali dengan anime yang menggunakan soundtrack yang dinyanyikan oleh para karakternya.

Yap, itu saja sih tanggapanku untuk anime satu ini. Cukup memenuhi rasa hausku akan anime romance di musim ini. Aku harap musim depan pun masih ada anime romance yang menarik atau bahkan sangat menarik. Untuk kalian yang sudah menyaksikan anime ini juga, bisa bagi dong bagaimana pendapat kalian soal animenya di kolom komentar di bawah ya.

Terima kasih, sampai jumpa lagi di anime review berikutnya! Bye bye.

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Anime Review: Just Because!"

  1. cuma perasaan saya atau adegan komiya dan eita di episode terakhir lebih bagus daripada bagian saat reuni natsume dan eita di ending

    BalasHapus