Mengenal Berbagai Jenis Wagashi Bersama Deaimon - Anime Review

itsuka dan nagomu anime deaimon

Sangat kagum melihat bagaimana negara Jepang mencoba untuk mengenalkan budaya mereka dengan cara yang bisa diterima dengan mudah; dengan seorang karakter loli dan cerita kehidupan biasa seorang mantan vokalis band yang gagal karir di Tokyo. Kemudian yang mereka coba untuk perkenalkan ini sebenarnya mungkin hal remeh, tapi bukan sekali ini saja mereka melakukannya. Jadi hal remeh jika di-stuck juga pada akhirnya akan berubah menjadi hal yang besar.

Jadi anime yang akan kita ulas kali ini adalah salah satu anime yang bercerita dan juga menceritakan tentang wagashi. Jadi wagashi adalah istilah bahasa Jepang untuk kue dan permen tradisional Jepang. Kue tradisional Jepang yang digolongkan ke dalam wagashi umumnya adalah berjenis-jenis mochi, manju, dango, dan buah kering. Benar, anime ini ceritanya seputar sejarah berbagai macam wagashi, tentang beberapa trivia juga dan makna di balik beberapa bentuk maupun rasa wagashi.


Sejarah

Diangkat dari manga karya Rin Asano, animenya kemudian digarap oleh studio Encourage Films dan disutradarai oleh Fumitoshi Oizaki, sutradara yang juga menyutradarai karya legendaris Kaleido Star yang dulu sering diputar di Spacetoon (untuk anak angkatan yang sama kaya aku, tentu tahu masa kejayaan Spacetoon). Manganya sudah beredar semenjak tahun 2016 hingga sekarang dan baru diangkat jadi anime pada April 2022.


Nagomu dan Itsuka di depan Ryukusho


Judulnya sendiri—Deaimon—artinya adalah berbagai makanan musiman yang cocok untuk dimasak bersama. Anime ini memang berjalan melintasi musim ke musim, dan di setiap musim itu adalah satu jenis wagashi yang mewakili.



Plot

Nagomu pulang kampung setelah 10 tahun


Cerita berkutat di seputar kehidupan Nagomu Irino, seorang pemuda yang memutuskan untuk berkarir menjadi musisi di Tokyo dengan merantau dari kampung halamannya di Kyoto. Namun suatu hari diminta kembali oleh orangtuanya untuk menjadi penerus di toko kue milik keluarga, Ryukusho.

Nagomu yang pulang setelah 10 tahun berkarir di Tokyo, dengan harapan bisa meneruskan toko malah mendapati fakta kalau orangtuanya sudah mengadopsi seorang anak perempuan berumur 10 tahun bernama Itsuka Yukihira.

Meskipun Nagomu nampak dengan suka rela menyerahkan toko ke saudara tirinya, Itsuka, namun seiring perjalanan waktu, Itsuka yang awalnya begitu keras dengan Nagomu, akhirnya menjadi semakin luluh dan terlihat mulai mempercayai Nagomu. Aku pun jadi merasa kalau serial ini memberikan kejutan pada endingnya, entah mungkin seperti ending dari Usagi Drop (?)


Kelebihan

Nagomu menemani Itsuka menjaul wagashi hasil kena tipu

Sama seperti beberapa anime yang sudah aku review sebelumnya, anime ini menyajikan cerita sehari-hari yang ringan. Namun begitu terfokus seputar makna di balik sebuah wagashi. Bagian yang benar-benar menjadikan anime ini begitu unik dan beda. Meskipun anime seperti ini tuh sudah kaya anime yang template banget sih, sama seperti anime-anime trivia lainnya; ada yang membahas tentang ramen seperti anime Ramen Daisuki Koizumi-san, atau tentang nasi di anime Love Kome: We Love Rice (yang kebetulan juga dari studio produksi yang sama).

Kita bisa melihat bagaimana perjuangan Itsuka menghadapi keadaan hidupnya yaitu ditinggal ayahnya. Lumayan membuat haru. Namun juga diimbangi oleh humor yang dibawakan oleh Nagomu. Menjadi kombinasi yang begitu lengkap, bikin perasaan naik dan turun. Keren.


Itsuka dan ayahnya


Aku juga begitu suka dengan grafis anime seperti ini, begitu sederhana dan enak untuk dicerna mata, dengan pemilihan warna yang tidak begitu mencolok. Penggambaran ketika adegan kocaknya pun sudah tepat menurutku, jadi menikmati sih. Lumayan banget untuk dinantikan setiap minggunya.

Juga begitu suka dengan soundtracknya. Di opening yang dibawakan oleh mba Maaya Sakamoto, jadi ingat sama anime Tamayura. Lagunya santai banget, enak didengarkan pas siang-siang santai gitu, apalagi pas lagi di pedesaan gitu.

Anime ini benar-benar berhasil membawakan kisah setiap wagashi dengan sempurna, kagum sekali. Bahkan dari sebuah wagashi sederhana bisa dibuat jadi sebuah cerita penuh makna yang bisa diambil pelajaran hidupnya. Seperti rasa masam, manis, warna pink, warna jingga, semua mewakili perasaan dan dasar cerita anime ini.

Salah satu wagashi yang ada di anime

Aku yang awalnya tidak begitu kenal dengan wagashi, setelah menyaksikan anime ini jadi kaya berasa belajar seni budaya Jepang—khususnya wagashi. Ini yang aku sebut dengan belajar dengan cara yang menyenangkan.


Kekurangan

Itsuka dan Nagomu dalam fase perkenalan awal

Berhubung anime ini adalah utamanya tentang wagashi, jadi aku merasa kurang tepat kalau menilai kisah romance yang ada di anime ini, karena itu bisa dikatakan mungkin cerita sampingan saja. Tapi yah aku kurang begitu suka dengan anime harem, di sini Nagomu digambarkan menjadi lelaki yang begitu sempurna untuk para wanita. Ya, walaupun ada sih kurangnya, tapi itu standar anime banget, kurang bisa diterima di dunia nyata. Tapi sekali lagi, ini anime tentang wagashi, jadi tidak bisa juga mengharapkan cerita asmara yang rumit di anime ini.

Mungkin itu aja sih yang menurutku menjadi kekurangan anime ini. Bukan anime yang bisa dikritik berdasarkan ceritanya. Anime ini enak banget dinikmati. Cuma mungkin untuk kalian yang tipe orang gampang bosan, mungkin akan tertidur ketika menyaksikan anime ini.


Penutup

Nagomu dan Itsuka setelah lelah mengamen


Jika kalian ingin belajar tentang budaya wagashi, aku saranin banget untuk menyaksikan anime. Aku merasa anime ini hanya cocok untuk dijadikan sebagai anime selingan karena ceritanya yang cenderung ringan dan tanpa konflik rumit yang menguras emosi.

Mungkin kalian yang abis menyaksikan anime berat gitu, bisa nafas lega setelah menyaksikan anime satu ini. Begitu santai dan menenangkan sih kalau untuk aku. Ceritanya juga begitu sempurna, jadi aku rasa tidak perlu khawatir untuk kejadian yang begitu mengejutkan, karena setiap konflik selesai hanya dalam 1 episode yang sama.

Sekian untuk review anime Deaimon. Kalau pendapat kalian bagaimana? Oh iya, kalian bisa menyaksikan anime ini secara gratis di Bstation ya, seperti biasa. 😉 Linknya aku taruh di bawah.




Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa di review selanjutnya. Kalau kalian ada saran anime yang harus aku review, tulis di kolom komentar di bawah ya.

Cheerio!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Berbagai Jenis Wagashi Bersama Deaimon - Anime Review"

Posting Komentar