Jurnal 2021 06 11 - Vaksin


Menulis malam-malam memang waktu yang tepat. Ketika banyak sekali pikiran yang melayang sepanjang hari dan kita dapati malam sebagai waktu untuk menyimpulkan semua yang dirangkai sepanjang hari ini.


Akhir-akhir aku banyak menghabiskan waktu—khususnya di tempat kerja—untuk menyaksikan sebuah channel Youtube seorang jurnalis asal negeri paman Sam bernama Johnny Harris. Aku suka sekali bagaimana dia menjelaskan banyak sekali geopolitik yang dikemas dengan sebuah video menarik dan menghibur. Selain itu juga dia sering membagikan fakta-fakta unik serta buah pemikirannya yang menurutku bagus banget. Dia telah membuka pikiranku, membuka mataku dan seolah melihat dunia ini dengan cara yang berbeda. Aku mungkin tidak bisa menjelaskannya melalui tulisan ini, kalian bisa cek sendiri di Youtube, menarik sekali.


Ini untuk kesekiankalinya aku menulis melalui HP. Aku merasa, aku sudah tidak terlalu punya banyak waktu lagi untuk menggunakan laptop, selain karena sekarang laptopku bekerja layaknya PC—yang tidak bisa mobile karena keyboardnya rusak—sekarang aku kaya punya banyak sekali waktu luang di mana aku hanya memegang HP tanpa tujuan. Aku sudah mengurangi dosis bermain game mobile, ketertarikan terhadap game sudah menurun drastis dibandingkan ketika aku masih sekolah atau awal aku terpapar game mobile ketika kuliah. Daripada waktu menungguku sia-sia, ada baiknya aku menulis. Meskipun rasanya tidak sama, tapi setidaknya tujuan sama, aku bisa menuangkan dan mengurangi tumpukan pikiran di dalam kepalaku. Aku selalu membayangkan menghabiskan masa tua dengan kepala botak karena banyak pikiran.


Tidak ada hal spesifik yang ingin aku bahas dalam tulisan kali ini. Hanya sebuah tulisan bebas tanpa tujuan dan pembiasaan diri terhadap kegiatan menulis secara mobile menggunakan HP.


Oh iya, bercerita sedikit kalau akhirnya aku menjalani vaksin covid19 pertamaku kemarin. Rasanya berdebar sekali, bukan cuma karena aku masih begitu skeptis dengan vaksin—kecuali vaksin J&J asal Belgia—tapi memikirkan bahwa nantinya aku akan dimasukkan virus itu cukup menyeramkan. Karena suntik, entah berapakalipun aku menjalaninya, itu tetaplah sebuah kegiatan menyeramkan, sama seperti pengambilan darah di jari, terlihat sepele tapi tidak bisa aku pungkiri kalau aku juga punya sedikit rasa takut di dalam diriku.


Menjalaninya kemarin, aku baru merasakan efek samping terparahnya hari ini. Badan terasa nyeri, demam ringan dan masih terasa nyeri di lengan yang disuntik. Aku berpikir, kalau aku berhasil melalui semua ini, maka aku sudah menang melawan virus. Iya gak sih? Yah, setidaknya untuk sesi pertama. Karena sesi kedua rencana akan dilakukan bulan depan. Semoga aku baik-baik saja sampai pada masa itu.


Sekian dulu deh tulisan kali ini. Kalian sudah divaksin juga? Kalau sudah, bisa bagikan pengalaman kalian setelah melakukan vaksin covid-19. Meskipun sekarang virusnya pun sudah bermutasi di mana-mana. Semoga kita semua sehat selalu! Cheerio!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jurnal 2021 06 11 - Vaksin"

Posting Komentar