Jurnal 2021 01 08 - Pelajaran Hidup

 


Pada akhirnya aku melewatkan satu hari tanpa menulis dan menggambar. Bukan tanpa alasan, kemarin aku mendapatkan banyak sekali pekerjaan awal tahun. Aku rasa perusahaan seperti sedang melakukan re-start, setelah tahun kemarin terpuruk oleh pandemi covid-19. Rekan kerja yang seharusnya mungkin bisa meringankan pekerjaanku justru memilih cuti prematur di saat dia dibutuhkan begini.

 

Tidak hanya itu, hujan yang konsisten mengguyur kota sejak pagi juga menyebabkan banjir di mana-mana, khususnya menggenangi jalan pulangku. Aku pun memilih untuk pulang kerja malam, menantikan apakah banjir akan surut, dan untung saja beneran surut. Tidak menghilang, tapi surut dan setidaknya tidak membuat motorku mati. Belum pernah sih mengalami kejadian motor mogok ketika banjir. Bukan pertama kalinya, karena saat jaman kuliah juga aku sering menerobos banjir. Meskipun selama tinggal bersama orangtua, aku tinggal di daerah yang tidak ada banjir ketika hujan deras turun, hanya banjir disebabkan air pasang ekstrim.

 

Dua hari ini aku mendapatkan pelajaran yang berharga sekali dalam hidup. Aku sekarang mempercayai kalau dalam diriku sekarang terdapat intuisi, di mana aku bisa sedikit memprediksi tentang apa yang terjadi jika aku memilih suatu jalan. Aku rasa ini bentuk dari kebiasaanku yang banyak berpikir yang kemudian menjadi kebiasaan. Aku suka sekali mendengar pengalaman orang lain, menjadikanku memiliki cukup referensi sebagai database di dalam otakku.

 

Kesalahan terbesarku kemarin adalah aku mengabaikan bisikan intuisiku itu. Mengakibatkan aku harus menjalani hari yang cukup buruk akhir-akhir ini. Tapi aku mencoba mengambil hikmah dari setiap hari buruk yang aku alami. Membuatku berpikir mungkin ini adalah salah satu cara Allah untuk mengajarkanku tentang kehidupan. Terkadang kita tidak akan pernah belajar, sebelum bertemu dengan kegagalan dan kekecewaan. Aku belajar banyak hari ini.

 

Penting untuk menghargai apa yang sudah kita punya sekarang, ketimbang jauh mencari apa yang tidak ada dalam genggaman. Selain mempermudah hidup, ternyata itu juga efektif. Mempercayai orang asing itu seperti memasukkan tangan ke dalam sebuah lubang misterius yang kita tidak tahu apa isi di dalamnya, bisa saja hewan buas, atau malah bisa berisi hanya boneka lucu menggemaskan. Aku sekarang akan lebih menghargai orang-orang di sekitarku, menjadikan itu sebagai support system pribadiku untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan tipu daya ini.

 

Di saat bersamaan, hari sibuk sekaligus buruk ini jadi mencairkan imajinasiku. Setelah memperoleh pelajaran dari apa yang sudah aku alami, aku menjadi lebih bijaksana dan lega, seolah mendapatkan suatu kekuatan baru di dalam diriku. Aku bermain game tadi pun, meskipun kalah aku bisa menerima kekalahan itu dengan senyuman dan begitu menghargai perjuangan yang sudah aku lakukan untuk bisa menang. Berharap semoga besok aku bisa menjadi pribadi yang lebih positif lagi.

 

Hari ini aku juga membuat sebuah gerakan besar dalam hidupku. Setelah kemarin aku memutuskan untuk kembali menggiatkan menulis, hari ini aku memutuskan untuk mengurangi game di Hpku. Dan memutuskan untuk mempergunakan waktu yang biasa aku habiskan untuk game, aku gunakan untuk lebih banyak waktu menulis serta menggambar. Aku yakin ini tidak akan mudah, karena aku pernah melakukannya sekali, dan aku tetap kalah dengan keinginan main game itu. Berhubung bermain game itu adalah sebuah dilema, di sisi lain, hanya dengan game itu aku bisa menghabiskan banyak waktu bersama teman-teman lamaku dari SD.

 

Lumayan panjang juga tulisanku kali ini. Aku sudahi dulu deh. Aku rasa ini sudah cukup. Berhubung juga sekarang sudah melewati waktu tidurku dan keadaan juga sedang hujan, tidur akan menyenangkan. Aku merasa kurang terbebani sih mengingat besok hari Sabtu. Baiklah, sampai jumpa di jurnal berikutnya ya.

 

Cheerio!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jurnal 2021 01 08 - Pelajaran Hidup"

Posting Komentar