Jurnal 2021 01 09 - Berdoa Untuk SJ182


Tidak mudah untuk menulis malam ini, dengan keadaan badanku sakit semua. Mungkin memang aku harus mempertimbangkan memakai jasa pijat. Walaupun aku masih agak skeptis sih dengan keampuhannya. Mungkin aku hanya butuh istirahat yang ekstra, atau justru aku hanya perlu lebih banyak bergerak. Harus aku akui, beberapa bulan terakhir aku sudah mulai sedikit bergerak. Khususnya setelah ruang kerjaku dipindahkan ke ruangan sendiri, membuatku tidak berinteraksi dengan manusia lain dan hanya berteman dengan komputer kantor.

 

Namun demi menjaga agar aku tetap istiqomah, maka aku akan tetap menulis malam ini. Ada sesuatu yang menggangu pikiranku malam ini, jadi aku rasa akan lebih baik jika aku menulis, mungkin itu akan mengurangi beban pikiranku, seperti kemarin.

 

Malam ini aku baru saja mendapatkan kabar tentang jatuhnya sebuah pesawat milik maskapai Sriwijaya Air di Laut Jawa. Memakan 62 korban yang terdiri dari 12 kru pesawat, 40 orang dewasa, 7 anak anak dan 3 bayi. Musibah awal tahun untuk Indonesia. Kalau aku sudah mendapatkan musibah awal tahunku kemarin sih. Tapi aku rasa ini lebih buruk karena memakan banyak sekali korban. Menarik kemudian adalah kejadian setelah jatuhnya pesawat itu. Orang-orang kemudian berlomba-lomba untuk post tentang kejadian tersebut dengan tagar Pray For SJ182. Aku terkadang cukup lucu sih dengan hal ini. Menjadi sedih kemudian, orang yang menuliskan ini, ataupun posting gambar dengan tulisan ini, tidak benar-benar sedang mendoakan, beberapa justru posting hanya untuk ketenaran. Lucu tapi entah mengapa hal itu bisa menjadi nyata di dunia yang aneh seperti sekarang. Sekarang nampaknya tidak dapat dikatakan doa jika belum terdengar oleh orang lain. Padahal sesungguhnya Tuhan itu Maha Mengatahui dan Maha Mendengar. Yah, tapi manusia butuh menjilat untuk mendapatkan posisi dalam status sosial.

 

Aku rasa sampai di sini saja tulisanku. Tanganku dan tubuhku sudah tidak nyaman untuk digunakan beraktifitas lebih dari ini. Aku harus istirahat. Malam ini aku terlalu banyak menghabiskan waktuku untuk bermain game. Aku rasa aku bisa mengatakan kalau malam ini aku menyesal.

 

Sampai jumpa lagi pada tulisan berikutnya.

 

Cheerio! 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jurnal 2021 01 09 - Berdoa Untuk SJ182"

Posting Komentar